Sabtu, 19 Maret 2016

perguruan karate dalam forki ada 5 yaitu : Lemkari, Inkanas, Inkai, Gojukai, dan BKC

  LEMKARI

           LEMKARI didirikan oleh ANTON LESIANGI, dibantu Drs KARIYANTO DJOJONEGORO, bertepatan dengan berlangsungnya Kongres PORKI ke-III tgl 30 Agustus 1970 di Jakarta, dimana menghasilkan perpecahan dg terbentuknya 2 PORKI yaitu PORKI Sabeth (yg jg disebut PORKI Kongres) dan PORKI Anton. Kemudian pd hari yg sama, PORKI Sabeth menyatakan sbg Institut Karate-do Indonesia (INKAI) dg lambang yg sama dg Japan Karate Association (JKA) dan PORKI Anton menyatakan sbg Lembaga Karate-do Indonesia (LEMKARI), dg lambang yg sama dg aliran “SHOTOKAN”. Secara organisatoris, LEMKARI disahkan pd tanggal 12 September 1972 pd Kongres I LEMKARI di Pandaan Jawa Timur yang juga merupakan Kongres PORKI ke-IV. Ketua Umum Pengurus Besar (PB) LEMKARI yg pertama adalah : Brigjen TNI Pur. Bayupati.



                 LEMKARI adalah Pendiri Utama FORKI, yang didirikan pd tanggal 22 Oktober 1972 di Jakarta, pada Kongres PORKI ke-IV, yang merupakan Kongres FORKI ke-I, dan terpilih Ketua Umum PB FORKI pertama adalah Jend. Purn. Widjojo Soejono.
          Perguruan ini bersifat Nasional dan Pengurus Besar (PB) berkedudukan di Jakarta.

            Tingkatan sabuk (Obi) dan kyu dalam karate :
a.       Sabuk putih (Shiro Obi) kyu 10 atau 9,5 atau 9
b.      Sabuk kuning ( Ki Obi) kyu 8,5 atau 8 atau 7,5
c.       Sabuk hijau (Midori Obi) kyu 6,5 atau 6
d.      Sabuk biru (Ao Obi) kyu 5,5 atau 5 atau 4,5 atau 4
e.      Sabuk coklat (Cha Obi) kyu 3,5 atau 3 atau 2,5 atau 2 atau 1,5 atau 1
f.        Sabuk hitam (Kuro Obi), DAN 1 keatas (tanpa kyu)
2       Upacara tradisi karate dilakukan sebelum dan setelah latihan rutin, ujian dan demonstrasi pertandingan, rapat lengkap organisasi dan kongres.
3.       Urut-urutan upacara tradisi karate :
a.       Pimpinan upacara adalah Majelis Sabuk Hitam yang mengambil tempat di depan barisan.
b.      Menyiapkan karateka berturut2 dari sabuk senior (senpai) sampai sabuk junior (kohai) dari kanan ke kiri.
c.       Pengucapan  sumpah karate oleh karateka senior (senpai)
d.      Menenangkan pikiran (mokusho)
e.      Penghormatan kappa bendera merah putih dan lambang FORKI dan lambang LEMKARI
f.        Penghormatan kepada sesame karateka dan tempat latihan (Dojo)
4.       Sumpah karate :
1)      Sanggup memelihara kepribadian
2)      Sanggup patuh pada kejujuran
3)      Sanggup mempertinggi prestasi
4)      Sanggup menjaga sopan santun
5)      Sanggup menguasai diri
5       LEMKARI : LEMbaga KARate-do Indonesia.
6       Arti Lambang LEMKARI
a.       BENTUK : Bulat, ditengah terdapat gbr harimau siap menerkam, mencerminkan seorang karateka yg siap menerkan/menyerang, selaras dengan semangat/jiwa harimau ketika menerkan lawannya, yaitu dg sekali terkam sanggup kalahkan lawan.
b.      ARTI : Bentuk bulat, melambangkan persatuan dan kesatuan yang universal, member arti bahwa karate yang dibina LEMKARI dilandasi semangat revolusi 17 Agustus 1945 dan Pancasila.
c.       WARNA : Warna dasar putih, dg warbna hitam pada huruf tulisan “LEMKARI”, warna kuning pada gbr harimau, warna merah mengelilingi lingkaran bulat.
d.      ARTI : Warna dasar putih, menunjukkan kesucian.
     Warna Kuning, menunjukkan keagungan
     Warna hitam, menunjukkan ketangguhan tekad
     Warna merah, menunjukkan keberanian
           LEMKARI berazaskan Pancasila dan berdasarkan UUD 1945.
          Salam Karate adalah : OSH yang berarti “Ya atau mengerti” dan dipergunakan untuk menghormati : Shihan (Guru Besar ), Sensei (Guru), Senpai (Senior/kakak Seperguruan), Kohai (Junior/Adik seperguruan), Pelatih, dan sesame Karateka lainnya.
          Pelajaran Karate dibagi dalam 3 bagian utama :
a.       KIHON (Teknik dasar), terdiri dari :
1)      Tsuki (Punch)     : Pukulan Lurus.
2)      Uchi (Strike)       : Pukulan Lecut (melengkung)
3)      Keri (Kick)            : Tendangan
4)      Uke (Block)         : Tangkisan
5)      Dachi (Stances) : Kuda-kuda
b.      KUMITE (Perkelahian), terdiri dari :
1)      Gohon Kumite (Pertarungan 5 langkah)
2)      Kihon Ippon Kumite (Teknik dasar kumite)
3)      Jiyu Ippon Kumite (Teknik Dasar Pertarungan Bebas)
4)      Jiyu Kumite (Pertarungan bebas)
c.       KATA (Rangkaian Gerak dari Kihon/keindahan)
1)      Kata 1 ( Heian Shodan)
2)      Kata 2 ( Heian Nidan )
3)      Kata 3 ( Heian Sandan )
4)      Kata 4 ( Heian Yondan )
5)      Kata 5 ( Heian Godan )
6)      Kata 6 (Tekki Shodan )
7)      Kemudian berturut-turut nama2 KATA, antara lain : Bassai-Dai, Bassai-Sho, Jion, Gojioshiosho, Unsu, Enpi, Gankaku, Kanku-Dai, Kanku-Sho, Tekki Nidan, Hangetsu, Jitte, dll.
          Istilah Karate :
a.       Dojo : Tempat Latihan
b.      Dogi (Karate-Gi): Pakaian Karate warna Putih baik celana maupun baju.
c.       Lambang FORKI di sebelah Kanan baju  karate dan lambang LEMKARI di sebelah kiri baju karate.
d.      Obi : Sabuk Karate
e.      Te : Tangan
f.        Karate : Beladiri Tangan Kosong
g.       Ka : Pelajar / Siswa
h.      Karateka : Orang yang Belajar Karate
i.         Karate-Do : Cara Beladiri Tangan Kosong
j.        Yoi : Siap
k.       “Karateka Yoi..!!!” : Karateka Siap..!!! (untuk memerintah karateka agar bersiap untuk bergerak)
l.         Yame : berhenti
m.    Rei : Hormat ( Menyuruh untuk menghormat ke sensei saat upacara Tradisi karate)
n.      Jenis pukulan (Punch dan Strike) : Gyaku Tsuki, Oi Tsuki, Yama Tsuki, Enpi Uchi, Uraken Uchi, Tetsui Uchi (Lihat lampiran)
o.      Chudan : Sasaran Arah Ulu hati (Perut) ;  Jodan : Sasaran Arah kepala.
p.      Jenis Tangkisan (Uke) :Gedan  Barai, Age Uke, Ude Uke, Uchi Uke, Shuto Uke (Lihat Lampiran)
q.      Jenis Tendangan (Keri) : Maegeri, Kekomi, Keage (Lihat Lampiran)
r.        Jenis Kuda-Kuda (Dachi) : Zenkutsu Dachi, Kiba Dachi, Kokutsu Dachi (Lihat Lampiran)
s.       Hajime : Mulai
t.        Kyae : teriakan Dalam karate
u.      Mawatte : balik Gedan barai
v.       Kalo ada yang kurang, tambahin sendiri ya...                                                                         INKAI 
Picture Sejarah berdirinya Institut Karate – do Indonesia ( INKAI ) tidak terlepas dari sejarah perkembangan karate di Indonesia. Setelah PORKI terpecah pada tahun 1970an, maka di Indonesia berdirilah beberapa perguruan besar aliran shotokan yang didirikan oleh “alumni” JKA ( JAPAN KARATE ASSOCIATIONS )seperti LEMKARI yang didirikan oleh Anton Lesiangi, INKADO yang didirikan oleh Alm. Baud Adikusumo, dan tentu saja INKAI yang didirikan oleh Sabeth Muchsin. Kronologis sejarah berdirinya INKAI berawal dari rapat yang dilaksanakan pada tanggal 15 April 1971 ( yang akhirnya ditetapkan sebagai Hari Jadi INKAI ), bertempat di rumah Nico A. Lumenta ( sekarang Ketua Dewan Guru INKAI ) di Jalan Matraman Dalam Jakarta Pusat. Dalam rapat yang berlangsung mulai jam 09.00 hingga jam 18.00 WIB tersebut dihadiri oleh beberapa karateka eks PORKI seperti, Sabeth Muchsin, Nico A. Lumenta ( Tuan Rumah ), Abdul Latief, Sori Tua Hutagalung (alm.), Albert L. Tobing, Wono Sarono, A.S Siregar ( alm.) dan salah satu karateka INKAI yang belakangan diketahui sebagai pembuat dan menggambar lambang INKAI bernama Harsono Rubio (alm.) Dalam Rapat tersebut disetujui bahwa sebagai ketua umum INKAI pertama adalah Letjend G.H. Mantik dan sebagai ketua Dewan Guru INKAI Pertama adalah Sabeth Muchsin. Dalam rapat tersebut, juga dibahas tentang lambang INKAI yang digambar oleh Harsono Rubio yang kemudian dikoreksi dan dikritisi oleh tujuh orang anggota dewan guru INKAI tersebut. Belakangan Harsono Rubio menyatakan bahwa lambang INKAI memang dibuat dan digambar oleh beliau, tetapi beliau mengatakan tidak akan mengklaim bahwa beliaulah yang menciptakan lambang INKAI tersebut, melainkan adalah hasil pembahasan bersama antara anggota rapat yang hadir dan mengatakan bahwa INKAI adalah milik bersama. Dalam sejarahnya INKAI telah banyak melalui rintangan dan cobaan, namun itu tidak membuat INKAI sebagai perguruan karate tidak patah arang, pada perjalanan sejarahnya INKAI telah banyak mencetak segudang prestasi bahkan telah mampu melahirkan juara – juara dunia karate. Tanggal 25 Mei 1971, INKAI resmi berdiri sebagai perguruan anggota FORKI dan oleh PB FORKI, INKAI ditunjuk mewakili Indonesia mengikuti kejuaraan karate WUKO 1 di Jepang. Dan Inkai juga merupakan anggota resmi  afiliasi JKA yang bekedudukan di Jepang. Dalam perkembangannya INKAI di Indonesia mengalami perkembangan yang begitu pesat ini terbukti bahwa di setiap pelosok tanah air ada Cabang dari perguruan INKAI. Meski demikian, INKAI sebagai perguruan karate tidak pernah kehilangan citra dan kebesarannya sebagai perguruan karate yang terbaik di Indonesia. Sesuai dengan kata – kata orang bijak, bahwa dalam meraih sebuah kesuksesan memang banyak jalan terjal berliku yang dilalui, tetapi dalam cobaan dan ujian maka kita dapat mengambil hikmah dan mampu bertahan untuk meraih kesuksesan. Hingga kini INKAI telah berhasil menjadi salah satu perguruan terbaik dan terbesar di Indonesia dengan memiliki Pengprov di seluruh provinsi di Indonesia. Bahkan INKAI kini mengedepankan semboyan BACK TO BASIC, BACK TO DOJO sebagai penyemangat baru untuk seluruh karateka INKAI di seluruh penjuru Indonesia. Dan INKAI kini dalam rangka pembinaan atlet karate mulai dari usia dini hingga junior telah mengembangkan dojo INKAI Prestasi sebagai sarana regenerasi karateka INKAI yang berkualitas

INKANAS

Perguruan Karate yang saya ikuti adalah INKANAS, jadi kalo' tentang perguruan yang lain saya kurang tau :D

Yapz ! ini dehh Sejarahnya INKANAS :
INKANAS didirikan oleh para pendiri Lemkari yang udah nyata'in keluar dari Lemkari, setalah dapat izin tertulis dari Ketua Umum PB. Lemkari Drs. Taufik Efendi yaitu Jenderal (Purn) Wijoyo Suyono, dkk, beberapa senior ex-Lemkari dan tokoh senior seluruh Indonesia bersama PB. MKC-IND melalui kongres MKC-IND pada 25 Agustus 2005 di Graha Kadin Kota Bandung yang berjalan sangat mulus dan lancar, dihadiri oleh 26 Pengda seluruh Indonesia yang merupakan tokoh ex Lemkari di Daerah, dan 6 (enam) Pengda tidak hadir tapi menyatakan dukungannya secara tertulis , selesai  Kongres mereka diberi mandat untuk mendirikan Inkanas didaerah dan mensosialisasikan dalam arti luas kepada seluruh masyarakat.

Kongres dipimpin oleh Herman Muchtar, dan menghasilkan beberapa keputusan Penting diantaranya :
- Penetapan Logo perguruan yang baru
- Menetapkan Dewan Guru, terdiri dari Ketua Ir. Simpei Garang M.Eng, Ketua Pelaksana Harian Elong Tjandra SE, , Wakil Ketua Pelaksana Harian Ruslan Wahab dan Ir Bagus Ellan, Sekretaris Drs. Djafar E Jantang,Msi
Kongres juga menetapkan Team Formatur terdiri dari
Ketua  : Herman Muchtar,
Sekretaris : Deofavan, SH, Anggota Ruslan Wahab, Tono Soe’oed SH, Drs. Djafar Djantang,
Team Formatur diberi waktu 1 (satu) bulan untuk menyusun pengurus Lengkap PB. INKANAS 2005-2008, apabila dalam masa belum terbentuk Kepengurusan PB. INKANAS, maka Formatur bertanggungjawab melaksanakan kegiatan Harian.

Dengan berdirinya Inkanas secara otomatis menjadi anggota PB. FORKI, karena mekanisme pembentukan Inkanas dilaksanakan sesuai ketentuan AD/ART Forki Bab V pasal 9 dan disaksikan oleh Ketua Umum PB. Forki Jenderal (Purn) Luhut B Pandjaitan, begitu juga dengan pelaksanaan kegiatan dilapangan bagi atlit, pelatih, wasit sudah dapat membawa nama INKANAS diarena/event Daerah dan Nasional karena sudah mendapat Izin Pindah Perguruan secara kolektif  dari Ketua Umum PB. Lemkari Bapak Drs. Taufik Efendi melalui surat Rekomendasi Nomor : 05/PB-LEM/KETUM/VIII/2005.

Bandung, 29 Agustus 2005
PENGURUS BESAR
INSITUT KARATE-DO NASIONAL ( INKANAS)
KETUA TEAM FORMATUR



HERMAN MUCHTAR
Tau artinya Logo INKANAS ngga' ??
yang gatau aku kasih tauu niih ,yang udah tau itung-itung ngafalin lah ,hehee :D

Arti logo INKANAS
BULAT GARIS TEBAL BERWARNA HITAM  :
Simbol persatuan dan kesatuan dengan tekad yang bulat dan teguh disertai sikap yang tegas untuk mampu menghadapi segala tantangan.
HURUF INSTITUT KARATE-DO NASIONAL BERWARNA PUTIH :
Simbol identitas organisasi dalam bentuk nama lengkap
HURUF INKANAS  BERWARNA PUTIH :
Simbol Identitas organisasi dalam bentuk singkatan
BULAT KECIL DI DALAM BERWARNA HITAM :
Simbol Sumpah Karate dan sikap Bushido yang mendasari dan mejiwai karateka
GAMBAR LAMBANG SHOTOKAN BERWARNA PUTIH  :
Simbol afiliasi aliran karate Shotokan

eiittt ,satu lagii nihh Logo INKANAS inii merupakan hasil Kongres MKC-IND I yang dilaksanain pada 28 Agustus di Bandung atas usul Ir. Andrian Tejakusuma.

okey ,info dari aku semoga bermanfaat ;)

  BKC


BKC adalah singkatan dari Bandung Karate Club dan Bina Ksatria Cita pada pengertian yang sebenarnya, didirikan di Bandung pada tanggal 16 Juni 1966 oleh Iwa Rahadian Arsanata. BKC berpusat di kota Bandung, Jawa Barat Indonesia dengan cabang-cabangnya tersebar di seluruh wilayah Tanah Air Indonesia. Sejak tahun 1962, telah dirintis pendiriannya dengan nama Bandung Karate School for Self Defence. Gedung Mardisantosa yang terletak di Jalan sunda No. 2 Bandung adalah tempat pertama BKC didirikan. Tercatat sebagai anggota pertama terdiri dari siswa-siswi Sekolah Guru Pendidikan Jasmani, SMAN Jalan Belitung, STMN I jalan Rajiman serta beberapa orang mahasiswa UNPAD dan ITB. Sejak tahun 1967 hingga tahun 1972 tempat latihan pindah ke pendopo sekolah Tinggi Olah raga Jalan Van Deventer Bandung.

DASAR DAN TUJUAN PENDIRIAN BKC
Menghimpun para pemuda, pelajar, mahasiswa dan karyawan sipil maupun militer yang mempunyai kegemaran dalam bidang Ilmu Bela Diri Karate pada khususnya dan kegemaran berolahraga pada umumnya serta berbagai kalangan dalam pembinaan olah raga beladiri berdasarkan kekeluargaan hormat-mengahormati serta saling mencintai antara satu dan sesamanya. Secara umum BKC bertujuan untuk membina setiap anggota menjadi Insan Beladiri yang Mandiri, yang memahami makna hidup dan kehidupan. Sehingga pada akhirnya, ilmu yang diperolehnya dapat bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat. Setiap anggota BKC dituntut untuk mampu melaksanakan Tri Ratna Keanggotaan berdasarkan kiprahnya. Mendidik dan membina setiap anggota dalam kekuatan fisik dan mental, karakter, kedisiplinan dan keterampilan agar kelak dengan ilmu yang diperolehnya dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan masyarakat serta bertanggung jawab demi kepentingan Bangsa, Negara dan Kemanusiaan. Membantu dan berpartisipasi terhadap usaha Program Pemerintah dalam bidang pendidikan pada khususnya, dan pengembangan olah raga pada umumnya. Serta turut membantu mensukseskan Program Pemerintah dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

DASAR PENDIDIKAN BELA DIRI BKC
Sumber ajaran beladiri yang diajarkan di BKC sepenuhnya bersumberkan kepada Tuntunan ajaran Jalaksana yang merupakan Ilmu Teturunan dari Pendiri Perguruan. Kemudian sumber ajaran ini disesuaikan dan digabungkan dengan berbagai ajaran ilmu beladiri yang ada, baik yang datang dari luar maupun dengan yang telah ada di Indonesia. Dalam hal ini BKC berprinsip, mana yang baik diambil dan mana yang buruk dibuang walaupun itu budaya bangsa terlebih yang datang dari luar. Dasar pendidikan yaitu kekuatan fisik, kedisiplinan, keterampilan dan sebagai pendidikan pelengkap diantaranya pengetahuan umum tentang asal-usul Ilmu Bela Diri, budi pekerti serta keagamaan berdasarkan Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.

TEKNIK PELAJARAN BKC
Teknik pelajaran sepenuhnya berdasarkan kepada Tuntunan Ajaran Jalaksana yang merupakan Ilmu Teturunan dari Pendiri Perguruan BKC. Pada perinsipnya tidak bersifat Jepang minded, tidak semua dasar pendidikan serta kedisiplinan Jepang diterapkan atau ditiru dengan begitu saja, akan tetapi disesuaikan dengan alam kepribadian Bangsa Indonesia yang luhur, dengan menggunakan bahasa pengantar sehari-hari dalam latihan ialah Bahasa Indonesia disamping bahasa Jepang sebagai pengetahuan. Mengutamakan mutu dan prestasi di bidang teknik, kekuatan, fisik dan mental dengan menerapkan dan penggemblengan disesuaikan kondisi fisik, tingkat, usia, jenis kelamin serta norma susila dan keagamaan. Mempunyai corak dan ciri khas tersendiri, berdiri sendiri dengan tidak menginduk pada perguruan karate yang lain, baik yang ada di Indonesia maupun yang ada di luar Indonesia. Menjalin kerjasama antar Perguruan, atas dasar kekeluargaan, hormat menghormati, baik yang ada di luar Indonesia, BKC cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan. BKC tidak bernaung pada organisasi sejenis yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

PARA PIMPINAN BKC DARI TAHUN KE TAHUN
Tercatat sebagai Ketua Umum BKC angkatan pertama Mardisantosa, yaitu Budiarjo, S.H. kemudian dari tahun 1968-1970 BKC dipimpin oleh Kolonel (Purn) H. Anwar Tamim. Dari tahun 1971-1972 Kolonel (Purn) R. Oetje Djunjunan alm. Wali Kotamadya Bandung waktu itu berkenan menjadi Ketua Umum BKC, selanjutnya dari tahun 1973-1980 kembali BKC dipimpin oleh H. Anwar Tamim. Dan dari tahun 1981-1982 dipimpin oleh Kolonel (Purn) saleh M. Yoenoes. Dari tahun 1983 hingga sekarang ini Ir.H. Awal Kusumah M.S alm. (Putra dari H. Anwar Tamim) terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar BKC.

KEGIATAN-KEGIATAN BKC
Sejak awal berdirinya, BKC telah berhasil menyusun program kegiatan yang terpadu sebagaimana layaknya perguruan yang sudah besar antara lain Ujian Kenaikan Tingkat, Penataran Kepelatihan, Latihan Lapangan di gunung, sungai dan pantai. Kejuaraan Intern serta pada tahun 1967, Pendiri Perguruan dilantik di Sukabumi oleh Ditjora (KONI sekarang) Jawa Barat sebagai Wakil Umum PORKI Jawa Barat (ibu Yusuf dari INKAI sebagai Ketua Umum). Kejurnas PORKI pertama diikuti, yaitu di Jakarta pada tahun 1971 kemudian di penghujung 1972 dalam Musyawarah Lembaga Aliran Karate di Jakarta yang dipimpin oleh Jendral Surono dan Widjojo Suyono, BKC dikukuhkan sebagai anggota FORKI. Dalam masalah kegiatan bentuk apapun yang dilaksanakan, BKC senantiasa berpedoman pada Dua Sesanti Perguruan : “ Pribadi Budi Ciri Mandiri Dan Mandiri Kharsa Puja Walagri “
GOJUKAI
 
Karate Goju pertama-tama diperkenalkan di Indonesia oleh seorang pedagang Jepang bernama Kunishiro Ishi (DAN IV), ini sekitar tahun 1960-an, tetapi pada waktu itu Ishi hanya melatih karate Goju dalam bentuk kelompok-kelompok kecil belum terorganisir rapi. Kunishiro Ishi mempunyai 3 Murid Senior yaitu Richard Menwidjaya, Maskun Prasetya dan Budhi Dharma.
Kemudian Setyo Harjono, Seorang Mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa dari Jepang, kembali ke Indonesia setelah meraih gelar Sarjana Ekonomi. Selama di jepang, Setyo Harjono selain menuntut pengetahuan Ekonomi. Ia juga memperdalam karate Goju pada Maha Guru Karate Do Gojukai, Gogen Yamaguchi. Dan tahun 1967 kembali ke Indonesia dengan meraih DAN IV.
Sebelum Setyo Harjono kembali ke Indonesia, alummi Jepang yang mendapat beasiswa pampasan perang dan juga mendalami ilmu beladiri Jepang sudah lebih dahulu kembali dari pada Setyo Harjono, mereka itu antara lain: Baud Adikusumo (Shotokan-Inkado), Anton Lesiangi (Shotokan-Lemkari), Sabeth Muhsin (Shotokan-Inkai), Chaerul Taman (Wadokai), Indra Kartasasmita bersaudara termasuk GinanjarKartasasmita (Shorinji Kempo) dan lain-lain.
Pada tanggal 15 agustus 1967, Setyo Harjono, SE. mendirikan “Karate Do Gojukai Indonesia” di Jakarta. Sebagai Komda (komisariat Daerah) lahirlah Komda DKI Jaya, lalu Komda-komda berikutnya.
Setyo Haryono mengajak Kunishiro Ishi bergabung ke dalam Organisasinya tetapi dengan alasan pribadi, Ishi Menolak, yang ikut bergabung adalah dua murid senior Ishi, yaitu : Richard Menwidjaya dan Maskum Prasetya, sedangkan Budhi Dharma kemudian mendirikan perguruan sendiri bernama Gokasi.
Pada masa pecahnya PORKI, Setyo Haryono berpihak pada Anton Lesiangi dengan membentuk Badan Kerja sama Olahraga Karate-Do Indonesia, kemudian membentuk FKSI (Federasi Karate-Do Seluruh Indonesia) dan terakhir FORKI (Federasi Olah Raga Karate Indonesia).
Aktivitas Karate-Do Gojukai Indonesia dimasa kepemimpinan almarhum Drs. Setyo Harjono sangat tinggi, baik dalam kegiatan Nasional FORKI maupun dalam kegiatan internasional dari IKGA. Pengiriman karateka-karateka Indonesia ke Hombu IKGA Tokyo berlatih dalam Japan Karate-Do College Tokyo berlangsung teratur. Antara lain karateka Gojukai Indonesia lulusan Japan Karate Do College-nya Gogen Yamaguchi, adalah shihan Iwan Pranagtio Dan 7 IKGA. Asisten-asistennya yang tersenior ketika itu adalah: Richard Menwidjaya, Maskum Prasetya dan Woerjono Rahmat.
Drs. Setyo Harjono, SE. wafat pada tahun 1979 dan Gojukai Indonesia diwariskan kepada Top senior yaitu Richard Menwidjaya, yang oleh Gogen Yamaguchi digelari Bruce Lee Bali, didalam kepemimpinan beliau didampingi oleh senior-senior Gojukai indonesia lainnya, seperti Maskum Prasetya, Achmad Ali, Yoke Parengkuan, Handri Kessek.
Komda (Komisariat Daerah) Gojukai Indonesia tertua setelah Gojukai DKI Jaya adalah Gojukai Komda Sul-Sel. Komda Sulsel ini didirikan oleh Sensei Richard Memwidjaya dengan Murid-muridnya antara lain, Achmad Ali, Howard Kowagan dan H. Ibrahim M. Rum.
SEJARAH KARATE-DO GOJUKAI JAWA BARAT
Adanya aktifitas latihan Karate-Do Gojukai di wilayah Jawa Barat, pertama kali disalah satu Vihara tua Klenteng di Kota Bogor tahun 1972, yang melatih saat itu adalah Maskun Prasetia Kyoshi, dan diwilayah Bekasi tahun 1975.
Eksistensi Gojukai terus berkembang tepatnya tanggal 25 Nopember 1975 latihan Karate-Do Gojukai pertama kali diadakan di Gg. Bambu Kuning Jl. Perjuangan (kini dojo Bambu Kuning), yang melatih saat itu adalah Yoce Singal Sensei
Secara organisasi sebelum terbetuknya Komda Jabar di wailayah Jawa Barat hanya ada tiga tempat latihan, diantaranya di Kota Bogor, Bekasi dan Karawang, untuk di Bekasi sendiri tempatnya di Bambu Kuning dan di Sekolah Strada atas dukungan Maryoto dan Sensei Sety Haryono pernah datang berkunjung serta melatih di Dojo Starada Bekasi.
Organisasi Gojukai Jawa Barat pertama dipimpin oleh Bp. Zein Rahman hanya untuk di Bogor pada era tahun 1980-1985, tidak lama berselang tahun 1985 dimotori oleh Tjepy Firmantoro Aloewie Sensei, Gojukai hadir, tumbuh dan berkembang, demikian pula dengan Bekasi hidup kembali dibawah kepemimpinan Rudy Jayanto Sensei dan Bogor dibawah kepemimpinan Jaya Santruna Sensei.
Di tahun 1986, Frankie Parengkuan Renshi datang di Jawa Barat bersama Jepri Senpai, mengadakan pertemuan dengan Rudy Jayanto Sensei dan Sudianto Romi Sensei yang tujuannya untuk membangun Gojukai Jawa Barat. Kemudian diadakan pertemuan Bogor, Bekasi dan Karawang, yang akhirnya terbentuklah kepengurusan Komda Jawa Barat dengan Dr. Tjepy Firmantoro Aloewie, M.Sc sebagai ketuanya apa awal bulan Juni 1986
Gojukai Jawa Barat resmi menjadi Komda Gojukai Jawa Barat pada tahun 1986 di era kepemimpinan Tjepy F. Aloewie tahun 1986-1990, dilanjutkan kepemimpinan Rudy Jayanto tahun 1990-1992, Sambas 1992-1997, Rudy Jayanto tahun 1997-2003, Yomanius Untung tahun 2003-2008, Rudy Jayanto tahun 2009-2012 dan Ahmad Ustuchri, SE tahun 2012-2014.

Minggu, 06 Maret 2016

Karate di Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Karate Indonesia
Karate di Indonesia adalah bukan dibawa oleh tentara Jepang melainkan oleh Mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kembakli ke tanah air, setelah menyelesaikan pendidikannya di Jepang.

Sejarah Karate di Indonesia dan FORKI

Tahun 1963, beberapa Mahasiswa Indonesia yakni: Baud AD Adikusumo, Karianto Djojonegoro, Mochtar Ruskan dan Ottoman Noh mendirikan Dojo di Jakarta. Mereka inilah yang mula-mula memperkenalkan karate (aliran Shoto-kan) di Indonesia, dan selanjutnya mereka membentuk wadah yang mereka namakan Persatuan Olahraga Karate Indonesia (PORKI) yang diresmikan tanggal 10 Maret 1964 di Jakarta.
Beberapa tahun kemudian berdatangan mantan mahasiswa Indonesia dari Jepang seperti Setyo Haryono (pendiri Gojukai), Anton Lesiangi, Sabeth Muchsin dan Chairul Taman yang turut mengembangkan karate di tanah air. Disamping mantan mahasiswa-mahasiswa tersebut di atas orang-orang Jepang yang datang ke Indonesia dalam rangka usaha telah pula ikut memberikan warna bagi perkembangan karate di Indonesia. Mereka-mereka ini antara lain: Matsusaki (Kushinryu-1966), Ishi (Gojuryu-1969), Hayashi (Shitoryu-1971) dan Oyama (Kyokushinkai-1967)
Karate ternyata memperoleh banyak penggemar, yang implementasinya terlihat muncul dari berbagai macam organisasi (Pengurus) karate, dengan berbagai aliran seperti yang dianut oleh masing-masing pendiri perguruan. Banyaknya perguruan karate dengan berbagai aliran menyebabkan terjadinya ketidak cocokan di antara para tokoh tersebut, sehingga menimbulkan perpecahan di dalam tubuh PORKI. Namun akhirnya dengan adanya kesepakatan dari para tokoh-tokoh karate untuk kembali bersatu dalam upaya mengembangkan karate di tanah air sehingga pada tahun 1972 hasil Kongres ke IV PORKI, terbentuklah satu wadah organisasi karate yang diberi nama Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI).
Sejak FORKI berdiri sampai dengan saat ini kepengurusan di tingkat Pusat yang dikenal dengan nama Pengurus Besar (PB). telah dipimpin oleh tujuh orang Ketua Umum dan periodisasi kepengurusannyapun mengalama tiga kali perubahan masa periodisasi yaitu ; periode lima tahun (ditetapkan pada Kongres tahun 1972 untuk kepengurusan periode tahun 1972–1977) periodisasi tiga tahun (ditetapkan pada kongres tahun 1997 untuk kepengurusan periode tahun 1997-1980) dan periodisasi empat tahun (berlaku sejak kongres tahun 1980 sampai sekarang).